Teks cerita Sejarah


 TEKS SEJARAH GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Gunung Tangkubanparahu lahir 90.000 tahun lalu. Gunung ini, menurut T Bachtiar dan Dewi Syafriani dalam buku Bandung Purba, lebih muda dari Gunung Burangrang. Gunung Burangrang yang berada di sisi barat Tangkubanparahu lahir sekitar 210.000-105.000 tahun lalu. Gunung Burangrang ini sezaman dengan Gunung Sunda.

Menurut T Bachtiar, Gunung Tangkubanparahu lahir setelah terjadinya Patahan Lembang. Ketika Gunung Tangkubanparahu meletus, sebagian material alirannya yang mengarah ke selatan tertahan di kaki patahan.

Sepanjang sejarahnya, aktivitas yang terjadi di Gunung Tangkubanparahu telah membentuk 13 kawah. Tiga kawah di antaranya populer dijadikan destinasi wisata, yakni Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas.

Sementara perincian 13 kawah lengkapnya sebagai berikut. Kawah Upas terdiri dari Kawah Upas (termuda), Kawah Upas (muda), dan Kawah Upas (tua). Kawah Ratu juga ada Kawah Ratu (1920), Kawah Ratu (muda), dan Kawah Ratu (tua). Kemudian ada Kawah Baru, Kawah Pangguyanganbadak, Kawah Badak, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, dan Kawah Domas.

Gunung Tangkubanparahu sempat meletus beberapa kali. Orang yang sempat mencatat letusan pertamanya adalah botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm Junghuhn. Berdasarkan catatan yang dibuuat Junghuhn tahun 1853, catatan pertama tentang letusan Gunung Tangkubanparahu adalah tahun 1829. Tak ada data tentang letusan sebelumnya.

Setelah itu, gunung beristirahat selama 17 tahun. Letusan berikutnya terjadi tahun 1846. Setelah itu gunung tercatat aktif berturut-turut tahun 1862 dan 1887. Letusan besar berikutnya terjadi tahun 1896 setelah gunung mengalami masa istirahat 50 tahun.


TEKS CERITA SEJARAH GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Pada zaman dahulu ada sepasang dewa dan dewi yang dihukum menjadi hewan dan menjalani masa hukumannya di bumi. Sang dewa diubah menjadi seekor anjing jantan yang bernama Si Tumang, dan sang dewi menjadi seekor babi hutan betani yang bernama Celeng Wayung Hyang. (Orientasi)

Lalu, pada suatu hari, ada seorang raja yang bernama Sungging Perbangkara. Di suatu pagi, saat ia pergi berburu di tengah hutan, tiba-tiba ia ingin buang air dan sang raja membuangnya di batok kelapa. Tidak lama kemudian, Celeng Wayung Hyang datang dalam keadaan haus luar biasa. Ia pun meminum air yang ada di batok kelapa tadi. Tiba-tiba, Celeng Wayung Hyang hamil dan melahirkan seorang putri yang sangat cantik.

Saat Raja Sungging Perbangkara melihatnya, ia langsung menggendong bayi cantik tersebut dan membawanya pulang ke keraton. Sang raja menamakan putri cantiknya Dayang Sumbi atau Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, sehingga banyak raja-raja yang ingin mengantre untuk menjadi suaminya.

Namun, Dayang Sumbi menolak semua lamaran pernikahan. Bahkan, para raja-raja yang memperebutkan Dayang Sumbi ini sampai rela berperang untuk memenangkan hatinya, lho. Karena merasa penat dengan segala lamaran yang menghampirinya, Dayang Sumbi memutuskan untuk mengasingkan dirinya ke hutan. Di dalam hutan, Dayang Sumbi ditemani oleh seekor anjing, yaitu Si Tumang.

Pada suatu hari, saat Dayang Sumbi sedang menenun, kainnya terjatuh dan ia merasa malas untuk mengambilnya. Ia pun membuat janji pada dirinya sendiri bahwa laki-laki mana pun yang mengambilkan kainnya, akan ia nikahkan. Namun, jika perempuan yang menolongnya, akan ia jadikan saudara.

Ternyata, yang mengambil kain Dayang Sumbi adalah Si Tumang! Dayang Sumbi pun tidak mengingkari janjinya, ia menjadikan Si Tumang suaminya. Dari pernikahan ini, Dayang Sumbi dan Si Tumang melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.

Saat Sangkuriang tumbuh menjadi seorang remaja, Dayang Sumbi memberikannya tugas untuk berburu rusa. Sangkuriang pergi berburu ditemani oleh Si Tumang, mereka dusuk menunggu hewan-hewan mangsa melewati mereka tapi tidak ada satu pun juga yang datang. Tiba-tiba, Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk, Sangkuriang pun menyuruh Si Tumang mengejar dan menangkapnya. Namun, Si Tumang menolak karena babi hutan yang dilihat Sangkuriang adalah Celeng Wayung Hyang. (Pengungkapan Peristiwa)

Sangkuriang pun mengancam Si Tumang dengan anak panahnya dan ia tidak sengaja melepaskannya. Ia pun tidak sengaja membunuh Si Tumang. Sangkuriang merasa panik dan ia menyemelih Si Tumang untuk mengambil hatinya. Setelah itu, Sangkuriang kembali pulang dan menyerahkan hati tersebut ke ibunya. Mengira bahwa yang diterimanya adalah hati rusa, Dayang Sumbi pun memasak dan memakannya. Namun, setelah mengetahui yang ia makan adalah hati Si Tumang, Dayang Sumbi pun marah besar kepada Sangkuriang.

Dayang Sumbi memukul kepala putranya dengan sendok nasi yang terbuat dari kayu hingga kepala Sangkuriang terluka. Sangkuriang merasa takut, ia pun akhirnya meninggalkan rumah dan Dayang Sumbi. (Konflik)

Setelah sekian lama pergi dari rumah, Sangkuriang tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang kuat dan sakti. Pada suatu hari, ia mengembara hingga tidak menyadari berjalan sampai ke tempat di mana Dayang Sumbi berada. Sangkuriang pun jatuh hati terhadap kecantikan Dayang Sumbi dan tidak mengetahui bahwa wanita yang dicintainya itu adalah ibunya sendiri.

Saat Sangkuriang berniat menikahinya, Dayang Sumbi tentu saja menolak karena ia mengetahuiu bahwa pria yang hendak melamarnya adalah putranya sendiri. Dayang Sumbi pun memberikan syarat yang mustahil kepada Sangkuriang apabila ingin menjadi suaminya, karena ia yakin anaknya tidak bisa memenuhi keinginannya ini.

Permintaan Dayang Sumbi adalah ia ingin dibuatkan perahu dan telaga yangg harus selesai hanya dalam semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum. Nyatanya, syarat itu disanggupi oleh Sangkuriang. Dayang Sumbi pun takut Sangkuriang bisa menyelesaikannya dan memohon kepada Sang Hyangg Tunggal agar menggagalkan usaha Sangkuriang. Ia juga memukulkan alu ke lesung, seolah-olah sedang menumbuk padi agar menjadi pertanda bahwa fajar telah tiba.

Akhirnya, para makhluk halus anak buah Sangkuriang pun menjadi ketakutan dan pergi sebelum menyelesaikan tugasnya karena mengira matahari akan segera bersinar. Karena gagal memenuhi persyaratan Dayang Sumbi, Sangkuriang pun marah, mengamuk, dan menendang perahu yang dibuatnya ke arah utara.(Komplikasi)

Dalam sekejap, perahu yang jatuh menelungkup dan berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Setelah itu, Sangkuriang masih mengejar Dayang Sumbi hingga ke Gunung Putri. Namun, Sang Hyang Tunggal segera menolong dan mengubah Dayang Sumbi menjadi setangkai Bunga Jaksi agar lolos dari kejaran Sangkuriang. Sangkuriang pun tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi, dan pada akhirnya Sangkuriang menghilang ke alam gaib.(Resolusi)

Dari cerita Sangkuriang dan legenda Gunung Tangkuban Perahu yang disampaikan, terdapat pesan moral yang bisa dipelajari dari legenda asal muasal gunung Tangkuban Perahu ini.

Cerita ini mengajarkan bahwa sikap kejujuran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan di kemudian hari. Sementara perbuatan curang justru akan merugikan diri sendiri dan mendatangkan musibah bagi diri sendiri ataupun orang lain.

Tak hanya itu, cerita ini juga mengajarkan kepada anak sejak dini tentang norma sosial yang ada di masyarakat untuk tidak jatuh cinta dan menikah dengan orangtua kandung.(Koda) 


Kaidah kebahasaan Teks Cerita Sejarah

1.Menggunakan kata ganti orang ketiga

2.Menggunakan Konjungsi kausalitas

3.menggunakan Konjungsi Temporal

4.Keterangan waktu

5.nomina




Nama:Reyhan Akbar Lubis
Kelas:XII-IPA7
Nama Ayah: Muhammad Din Lubis
Tahun Ajaran:2023/2024
Alamat:Ayahanda Jalan Ceret No 1























Komentar

  1. Ceritanya bagus sangat menarik dan gaya penulisannya enak di liat

    BalasHapus
  2. Keren πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  3. Bagus rehan tetap semangat

    BalasHapus
  4. Keren tetap semangat kurangnya cuman satu jelek tulisannya haha πŸ—Ώ

    BalasHapus
  5. Kelazzz Hann 🀩

    BalasHapus
  6. Kelas Hann kalo dpt 100 ku bandar tahu walik ko

    BalasHapus
  7. Kelazzz pake zzz hann

    BalasHapus
  8. Keren Han tetap semangat

    BalasHapus
  9. Tetap semangat rehan Jan suka absen dh kelas 12

    BalasHapus
  10. Jelek tulisannya hehe

    BalasHapus
  11. wah keren banget, aku suka banget baca nya heehe

    BalasHapus
  12. Kelas jg ko haha πŸ—ΏπŸ—Ώ

    BalasHapus
  13. Jelek bat cem Barca semalam

    BalasHapus
  14. Si imut dari laut merah28 Oktober 2023 pukul 23.11

    Kerennn batt kelazz

    BalasHapus
  15. Keren dh kek anim ceritamu tp sad ending haha

    BalasHapus
  16. Bagus ceritanya menarik

    BalasHapus
  17. siapa juga yang mau nikah sama ortu sendiri πŸ’€

    BalasHapus
  18. bagus tapi penanda nya kurang jelas

    BalasHapus
  19. bagus penjelasan struktur dengan warna

    BalasHapus
  20. Karena aku baik ku kasih πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  21. Keripik kaca terlupakan Well

    BalasHapus
  22. Karena jelek kukasi πŸ—Ώ

    BalasHapus
  23. Wkwk jelek x pemilihan warnanya

    BalasHapus
  24. Aneh-aneh ko suru aku wkwk btw keren han

    BalasHapus
  25. Semangat sekolahnya rehan πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  26. Kelas Han btw login la -1

    BalasHapus
  27. Keren jg Han kapan kapan warnet LG yok PB kita

    BalasHapus
  28. Keren lek πŸ‘

    BalasHapus
  29. Keren Han pan kapan PS ta

    BalasHapus
  30. Semangat rehan sekolahnya

    BalasHapus
  31. Semangat dek rehan sekolahnya

    BalasHapus
  32. Untuk pemilihan warna sudah pas namun kaidahnya agak kurang tetap semangat

    BalasHapus
  33. Hehe nice Han πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  34. Bagus Han tp kurang bagus warnanya

    BalasHapus
  35. Bagus Han tapi Struktur nya kurang jelas wkwk

    BalasHapus
  36. Semangat rehan sekolahnya πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  37. Keren han tp jelek x fotonya wkwk

    BalasHapus
  38. Ya bagus la Han menurutku

    BalasHapus
  39. Keren la pan kapan jalan jalan la kita

    BalasHapus

Posting Komentar